Tidak Masuk Akal, Kades Ensatu Anggarkan Pembuatan Spanduk Infografis APBDes Capai 10.9 Juta
Rabu, 18-09-2024 - 14:27:07 WIB
|
Poto Spanduk Infografis APBDes Yang di buat nempel di Kantor Desa |
GardaTerkini.com , Kerinci -
Penganggaran pembuatan baliho/Spanduk Infografis APBDes Sistem Informasi Desa (SID) oleh Kepala Desa Ensatu (Budi)sebesar Rp 10.900.00 , melalui Dana Desa (DD) hal ini terlihat di laporan informasi penyaluran dana desa Ensatu 2024.
Biaya yang dianggap tidak masuk akal sering kali dikaitkan dengan ketidaktransparanan, efisiensi penggunaan dana, serta prioritas yang seharusnya lebih diperhatikan untuk kepentingan masyarakat desa.
Untuk memahami apakah anggaran tersebut wajar atau tidak, beberapa faktor perlu dipertimbangkan sebenarnya.
Kebutuhan Baliho/spanduk Sistem Informasi Desa (SID) Jika baliho tersebut berfungsi sebagai sarana informasi penting untuk masyarakat terkait SID, maka bisa jadi diperlukan .
Namun, biaya sebesar Rp 10.900.00 , bisa dianggap tinggi, mengingat baliho biasanya tidak memerlukan biaya sebesar itu.
Harga Pasar dan Spesifikasi Baliho/spanduk perlu dilihat apakah harga tersebut sudah sesuai dengan spesifikasi baliho yang dibuat. Apakah ukurannya besar, apakah desainnya rumit, atau apakah bahan yang digunakan berkualitas tinggi? Jika harga tersebut jauh di atas harga pasar, ini bisa menjadi indikasi penggelembungan anggaran.
Penggunaan Dana Desa (DD) yang tidak sesuai peruntukannya, seperti untuk baliho atau spanduk infografis APBDes dengan nilai yang tidak masuk akal, memang dapat menimbulkan kecurigaan di kalangan warga.
Jika biaya pembuatan baliho atau spanduk mencapai angka yang jauh lebih tinggi dari perkiraan wajar, seperti 10 juta rupiah atau lebih, hal ini dapat mencerminkan adanya potensi penyalahgunaan anggaran atau mark-up yang signifikan.
Banyak warga beranggapan bahwa pembuatan baliho biasanya hanya memakan biaya ratusan ribu rupiah, sehingga apabila biaya tersebut berlipat ganda tanpa alasan yang jelas, wajar jika warga mempertanyakan transparansi dan akuntabilitas Kepala Desa (Kades) dalam mengelola DD.
Hal ini justru memicu kecurigaan bahwa ada oknum yang mengambil keuntungan pribadi dari anggaran yang seharusnya digunakan untuk kesejahteraan masyarakat.
Untuk mengatasi masalah ini, penting bagi warga untuk melakukan pengawasan yang lebih ketat dan aktif terlibat dalam proses musyawarah desa, serta menuntut transparansi dalam laporan penggunaan DD.
Budi Kepala Desa Ensatu saat di konfirmasi di Kantor Desa Rabu 11/09/2024 , Justru bingung dan bertele tele menjawab beberapa pertanyaan wartawan GardaTerkini.com , dari beberapa poin pertanyaan justru Sang Kades menyampaikan banyak uang pribadi dia yang terpakai dalam pembangunan Desa Ensatu .
Untuk Kegiatan fisik lainnya sesuai yang tertuang di laporan informasi penyaluran dana desa, seperti yang dibangun saat ini gedung posyandu dengan anggaran 31 juta sedang berjalan , untuk pemeliharaan bangunan gapura batas desa 35,5 juta , lanjutan jalan usaha tani 56,7 juta itu belum dilaksanakan menurut keterangan Kades .
Serta anggaran BLT berjumlah 72 juta untuk tahap pertama sudah di realisasikan, di perkirakan jumlah penerima 60 orang masing masing mendapatkan dari bulan Januari, februari,maret , April dengan total Rp. 1.200.00 per/orang. (Al)
Komentar Anda :