Dengar Keluhan Masyarakat, Wan Siswandi Jumpai Nelayan Sedau
Senin, 28-06-2021 - 13:47:59 WIB
GardaTerkini.com, Natuna - Dalam kunjungan kerja Bupati Natuna ke Kecamatan Bunguran Barat, Wan Siswandi menyempatkan diri menjumpai beberapa orang nelayan untuk mendengar keluhan dan persoalan yang tengah mereka hadapi, Senin (28/6).
Dengan duduk santai di dapur warung kedai kopi di pelabuhan sedanau, Wan Siswandi mendengar berbagai persoalan dan keinginan mereka terutama keberadaan nelayan catrang di perairan Natuna.
Menurut salah seorang nelayan, Abu dirinya bersama aliansi nelayan Natuna lainya, sudah pernah sampaikan persoalan ini kepada Wakil Bupati Natun, Rodhial Huda beberapa waktu lalu. Namun dirinya ingin mendengar tindak lajut masalah ini kepada Wan Siswandi.
"Untuk masalah ini, saya percayakan penuh kepada Pak Rodhial, biarpun begitu saya juga tidak lepas tangan. Baik pak Rodhial maupun saya, itu sama saja, karena kami selalu bersama-sama menjalankan tugas memimpin daerah ini," ungkap Wan Siswandi.
Wan Siswandi Menegaskan, meski pemerintah kabupaten tidak memiliki hak mengurus laut, tapi masalah cantrang ini pemerintah daerah sudah memutuskan akan mengadakan koordinasi serius kepada Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) RI agar mau mendengar keluhan masyarakat Nelayan Natuna.
"Pak Rodhial sudah bilang, kalau pihak kementerian belum bisa hadir ke Natuna berjumpa nelayan, maka Pemerintah Daerah Natuna akan membawa perwakilan nelayan ke Jakarta berjumpa langsung dengan pihak KKP," terang Wan Siswandi.
Terkait masalah rumpun, Wan Siswandi Menegaskan bahwa rencana pengadaan rumpun ikan sudah menjadi janji politik mereka, mau tidak mau hal tersebut harus dilaksanakan.
"Kami sudah sepakat, bahwa pemerintah daerah tidak akan memberikan uang untuk membuat rumpun, tapi kita akan langsung membuatkan rumpun," ungkapnya kembali.
Kalau rumpun sudah selesai dibuat oleh pemerintah, kata Wan Siswandi, maka Pemerintah Natuna akan meminta pihak KKP, Bakamla serta pihak terkait lainya untuk menjaga rumput-rumpun yang telah dibuat untuk nelayan.
"Kalau harga rumpun satu unit habiskan anggaran 10 juta, dengan anggaran 2 milyar dapat membuat 200 unit rumpun. Nah rumpun-rumpun inilah yang akan kita buat perisai untuk menjaga lokasi nelayan lokal kita untuk mencari ikan," tegasnya.
Keberadaan ilegal fhising dan nelayan catrang, membuat penghasilan masyarakat nelayan Natuna menjadi jauh berkurang, dan nelayan percayakan permasalahan ini kepada Bupati dan Wakil Bupati Natuna. (Andra)
Komentar Anda :