GardaTerkini.com, Pekanbaru- Kasang Kulim Zoo (KKZ) atau juga dikenal dengan Kebun Binatang Kasang Kulim merupakan salah satu objek wisata unggulan yang terdapat di Kabupaten Kampar. Terletak di Kecamatan Siak Hulu dan berdekatan langsung dengan Kota Pekanbaru menjadi sebuah objek wisata yang potensial.
Menurut Dosen Universitas Lancang Kuning Pekanbaru Sudaryanto MSi, keberadaan KKZ ini perlu mendapat dukungan dari pemerintah Provinsi Riau dan Pemerintah Kabupaten Kampar. Dukungan tersebut dalam bentuk pemanfaatan lingkungan maupun penambahan koleksi kebun.
"Dukungan pemanfaatan lingkungan misalnya peningkatan fungsi-fungsi kebun binatang sebagai kawasan hijau dengan pelestarian lingkungan yang ada menjadi lebih baik. Kemudian untuk menambah koleksi kebun binatang dari satwa atau hewan yang ada. Dengan demikian bisa lebih meningkatkan KKZ sebagai objek wisata potensial untuk masyarakat Kabupaten Kampar dan Kota Pekanbaru khususnya dan Provinsi Riau umumnya,” ujar Sudaryanto.
Apalagi untuk objek wisata kebun binatang ini masih satu-satu, ditengah makin menjamurnya destinasi-destinasi lainnya. Destinasi yang ada dan marak saat ini tidak ada atau belum menjual/ menampilkan jenis-jenis hewan. Dengan demikian ini menjadi satu-satunya objek wisata yang menampilkan berbagai satwa seperti buaya, burung, landak, kura-kura, macan tutul, tapir, kuda laut, rusa, kuda, ular, beruang, monyet, gajah, singa dan lainnya.
Kondisi lingkungan yang asri dan dilengkapi dengan fasilitas ibadah, istirahat, makan/ minum, hiburan membuat KKZ memang layak untuk dikunjungi oleh masyarakat lokal maupun pendatang (luar Kampar dan Pekanbaru). Kemudian perlu peran pemerintah daerah seperti Dinas Pariwisata dan swasta seperti Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (ASITA) adalah Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia untuk mempromosikannya.
“Sebab keberadaan KKZ ini yang diuntukan tidak hanya pemilik atau pengelola tapi semua pihak. Keberadaannya memberikan manfaat kepada pihak-pihak terkait. Bagi pemerintah tentu kehadiran pengunjung menambah jumlah orang untuk datang ke Pekanbaru dan kampar sehingga ekonomi masyarakat meningkat. Begitu pula swasta, bisnis jadi lancar kembali,” kata Sudaryanto.
Bagi lembaga pendidikan juga perlu menghadirkan peserta didiknya, khusus anak Taman Kanak-Kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD). Dengan demikian anak- anak tidak hanya mengenal hewan dari media cetak, elektronik dan sosial saja. Tapi langsung ke lapangan sambil menikmati keindahan alam Kebun Binatang Kasang Kulim.
Masyarakat yang memiliki hewan dan tidak mampu lagi untuk merawatnya atau memiliki keterbatasan bisa saja memanfaatkan KKZ ini sehingga menjadi terpelihara dengan baik dan hidup bebas namun bisa dinikmati. Mengingat KKZ ini memiliki kawasan seluas 10 hektar sehingga dan mudah diakses.
“Pemerintah idealnya juga perlu mendukung keberadaan KKZ ini dengan membuat kebijakan-kebijakan yang melindungi objek-objek wisata potensial melalui pemberdayaan lingkungan. Hal ini seiring dengan semakin meningkatnya pembangunan Kabupaten Kampar dan Kota Pekanbaru yang merubah kawasan hijau menjadi pemukiman, perkantoran, areal indutsri dan lainnya,” katanya. (J)
Komentar Anda :