H. Budi Pimpin DPC HNSI Kota Tanjungbalai Resmi Dilantik Kamis, 20/10/2022 | 12:05
Keterangan Foto : H.Budi ketua DPC HNSI Tanjungbalai (kiri), Ketua HNSI Sumut bersama Walikota Tanjungbalai.
GardaTerkini.com, Tanjungbalai - Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (DPC HNSI) Kota Tanjungbalai, Rabu (19/10/22) resmi di lantik oleh DPD HNSI Propinsi Sumut di Alun alun Sultan Abdul Jalil Rahmadsyah Kota Tanjungbalai.
Adapun malam pelantikan DPC HNSI Kota Tanjungbalai sesuai SK DPD HNSI Sumatera Utara Nomor : KEP - 19/DPD - HNSI/SU/IX/2022 yang di hadiri oleh ketua HNSI Propinsi Sumatera Utara Zulfahri Siagian,SE.
Dalam kesempatan ini, Ketua panitia Khairul Rasyid menyampaikan, acara pelantikan DPC HNSI Kota Tanjungbalai periode 2022 s/d 2027.Mari sahabat seperjuangan, semangat dalam menghadapi gelombang dan badai yang ada di tengah laut kiranya ini bisa dipertahankan sehingga HNSI bisa tetap berkobar dan berjaya di Kota Tanjung Balai,
Rasyid menyebutkan, bahwa malam hari ini pelantikan DPC HNSI Tanjungbalai yang di lantik berjumlah 70 orang, dengan bersama santunan kepada para istri-istri nelayan, yang mendapatkan sembako sebanyak 50 orang, lain halnya lagi kartu BPJS tenaga kerja, pelantikan adalah malam kebangkitan HNSI di Kota Tanjung Balai semoga berjaya, tangguhnya yang mengarungi samudra dan badai di tengah lautan, ucapnya
Sedangkan Penobatan sebagai HNSI Kota Tanjungbalai kepada Walikota H.Waris Tholib serta H.M.Kosasih yang diberikan berupa baju HNSI oleh ketua DPD HNSI Sumut bersama ketua DPC HNSI Kota Tanjungbalai H.Syafrizal als H.Budi.
Sedangkan Ketua DPC HNSI Kota Tanjungbalai H.Syafrizal akrab di dipanggil hari hari H.Budi mengatakan, sebagai nahkoda kapal yang membawa penumpang dan anak buah kapal bernama HNSI sebagai wadah tempat berhimpunnya para nelayan, Kota Tanjung Balai merupakan organisasi yang menampung aspirasi serta memperjuangkan hak-hak nelayan untuk itu dapat bekerjasama dan bersama-sama bekerja.
Sebut H.Budi dalam memenuhi kebutuhan khususnya nelayan Kota Tanjung Balai dan permasalahan yang dihadapi saat ini cukup komplit mulai diberlakukannya rencana dan keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang pendapatan dari sektor perikanan.
Apalagi lanjut Budi, Permasalahan bahan bakar minyak atau BBM subsidi jenis solar yang mungkin bagi nelayan ada yang agak susah mendapatkan minyak,menyoal upah atau gaji nelayan yang tidak sesuai bagi-baginya sehingga merugikan nelayan kita, maka nelayan kita sudah ada perlindungan tenaga kerja bagi nelayan ada lagi soal pendapatan hasil penangkapan yang tidak adil.
Sedangkan keberadaan kapal nelayan yang tidak memadai dan cuaca yang cukup tidak menentu serta banyak lagi persoalan maupun permasalahannya yang dihadapi oleh saudara-saudara kita.
Oleh karena itu tambah H.Budi persoalan dan permasalahan bagi nelayan agar dapat diselesaikan dengan baik apabila kita bisa bekerja sama dengan Pemerintah Kota DPRD Kota Tanjung Balai serta lainnya. Para pengusaha perikanan dan kelautan Kota Tanjung Balai dapat bekerja sama dan bersama-sama bekerja untuk memperjuangkan harkat dan martabat nelayan Kota Tanjung Balai, jelasnya.
Walikota Tanjungbalai H.Waris Tholib,S.Ag.MM menyebutkan, HNSI semoga dapat melaksanakan program kerja khusus nelayan bangkit dan maju, untuk membantu saudara kita membutuhkan bantuan kita semua,
Dikatakan Waris, soal BPJS tenaga kerja kepada nelayan merupakan harapan kita untuk dimiliki bagi para pekerja dan nelayan, kesempatan ini Pemerintah Kota Tanjung Balai kepada para pengusaha agar karyawan atau pekerjaan nelayan dari masing-masing pengusaha benar-benar memiliki BPJS tenaga kerja.
Maka lanjut Waris. seandainya nelayan yang menangkap ikan di laut resiko tinggi yang akan dihadapinya tidak sedikit yang mereka korban di tengah laut bahkan banyak yang tidak pulang atau kembali ke rumah dengan musibah yang dihadapinya maka otomatis istri dan anak-anak di rumah itu tinggal tanpa ada yang menanggulangi memberikan nafkah bagi kehidupannya, maka inilah peran serta kita sebagai Pemerintah dan organisasi HNSI memperhatikan, tentunya bila ada musibah ini akan dapat teratasi bantuan kepada janda yang ditinggalkan itu paling tidak mendapat 42 juta lebih paling tidak bisa untuk modal menjadi usaha melanjutkan kehidupan demi anak-anak yang ditinggalkan.
Hal ini adalah menjadi ketentuan BPJS 16.800 setiap bulannya untuk satu orang yang ditanggung BPJS ini adalah menjadi kewajiban bagi pengusaha untuk mendaftarkan dan menanggulangi anggota karyawan dari perusahaannya tidak menutup kemungkinan bukan hanya nelayan saja pekerja-pekerja yang lain kami berharap nanti BPJS juga bisa mempunyai perhatian agar masyarakat kami masyarakat Tanjung Balai banyak yang tertolong.
Lebih lanjutI, ini adalah merupakan hal yang cukup luar biasa menurut kami organisasi HNSI ini cukup lama pengetahuan usianya sudah mencapai 49 tahun yang dilahirkan 21 mei 1973.
Awalnya ini enam organisasi nelayan bersatu melahirkan organisasi yang ada di sini untuk kepentingan rakyat, kepentingan masyarakat nelayan dan untuk memberikan penyambung aspirasi oleh nelayan di Kota Tanjung Balai.
Berdasarkan data statistik kapal kita lebih dari 1500 unit, dan gudang kita ada 98 ikan kita setiap hari nyampe ke Tanjung Balai itu lebih dari 200 ton tetapi kita belum dapat menjadikan Tanjung Balai ini memiliki tempat untuk turut memperjuangkan bagaimana di bangunnya Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Kota Tanjung Balai agar masyarakat nelayan tidak lagi susah-susah melelang di Belawan atau di Pekanbaru, cukup melelang di Kota Tanjung Balai export impor dari Kota Tanjung Balai maka masyarakat Tanjung balainya mudah untuk bekerja, Ini mendapat PAD dari pelelangan ikan.
Kemudian kata Waris, hal ini akan menjadi bahan pertimbangan Menteri perikanan dan kelautan apa yang menjadi perjuangan kita bahwa hasil tangkap ini tidak dibongkar di Pulau Natuna atau di Batam di tempat-tempat di mana nelayan ini menangkap ikan karena itu akan dilaksanakan paling lama Desember yang akan datang, pungkasnya.
Bimbingan dan arahan ketua DPD HNSI Propinsi Sumut Zulfahri Siagian,SE. mengutarakan, kita juga menghadirkan dari luar kota HNSI seperti Langkar,Medan Batu Bara, Madina, Labura,Labuhan Batu.
Lanjut Zulfahri bagi ketua rukun Se Kota Tanjungbalai, secara organisasi ketua terpilih kita kerja harus rela khusus nelayan, oleh karena DPC HNSI Kota Tanjungbalai, menangkap ikan nelayan merasakannya, namun kami DPD HNSI Sumut tetap eksis memantau.para nelayan khususnya Sumut.
Kiranya kata Zulfahri, nelayan kita Tanjungbalai dapat perlindungan, dan banyak program di Pusat lainnya jenis bantuan, maka bila DPC nya tidak aktif tentu tidak mengetahuinya, kita berharap DPC HNSI Tanjungbalai khususnya pengurus baru di lantik, maka Perintahkan nelayan untuk mendukung Walikota Tanjungbalai, tegasnya.(Auda)